MAKALAH FUNGSI PERSONALIA

Tags



BAB I
PENDAHULUAN

A.           LATAR BELAKANG
            Salah satu faktor penentu keberhasilan perusahaan adalah Manusia. Bahkan Manusia memberikan Distribusi terbesar atau menjadi ujung tombak bagi keberhasilan perusahaan dibandingkan factor lain seperti, modal, bahan baku, atau mesin. Apabila pimpinan perusahaan menginginkan keberhasilan usahanya, Maka sumber daya manusia (SDM) harus dimana, dikoordinasikan dan diarahkan sesuai dengan tujuan perusahaan yang akan dicapai serta adanya kepuasan pada diri para karyawan. Manajer Personalia lebih mempunyai wewenang Nasehat daripada wewenang memimpin. Dalam hal ini departemen personalia membantu departemen lain yang ada dalam perusahaan untuk menyediakan, melatih dan mengajukan tenaga kerja dalam melayani masing-masing departemen tersebut. Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa, manajemen sumber daya manusia atau manajemen personalia merupakan kumpulan aktivitas didalam semua organisasi yang bermaksud mempengaruhi efektivitas sumber daya manusia dan organisasi.
Organisasi merupakan wahana untuk mencapai tujuan. Agar tujuan terlaksana dengan baik, diperlukan fungsi-fungsi. Pengertian fungsi adalah tugas-tugas yang dapat dengan segera dibedakan dengan tugas-tugas yang lain. Sebagai fungsi-fungsi tersebut, diperlukan personalia-personalia yang diberikan wewenang, tanggung jawab, dan pertanggungjawaban yang merupakan motor dan katalisator,  pelaksana tugas yang diberikan kepada setiap pelaksana di dalam organisasi. Para pelaksana dituntut untuk mampu melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Sehingga perlu dicari pelaksana-pelaksana yang benar- benar baik, dalam arti bersedia menyumbangkan tenaganya kepada setiap usaha  pencapaian tujuan itu.


B.            Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan fungsi personalia dan elemen-elemen di dalamnya?
2.      Apa yang dimaksud dengan hubungan industrial dan elemen-elemen di dalamnya?
C.            Tujuan
1.      Mengetahui maksud dari fungsi personalia dan elemen-elemen di dalamnya.
2.      Mengetahui maksud dari hubungan industrial dan elemen-elemen di dalamnya.





BAB II
PEMBAHASAN

A.           PENGERTIAN PERSONALIA
Personalia adalah suatu kegiatan pengelolaan SDM yang lebih fokus kepada hal-hal yang bersifat administratif yang mengatur hubungan kerja antara karyawan dan pekerjaannya. Aktivitas paling intens yang dilakukan oleh bagian personalia biasanya adalah rekrutmen.
Menurut Prof. Edwin B. Filippo, manajemen personalia adalah “perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat.
Menurut T. Hani Handoko, manajer personalia adalah “seorang manajer dan sebagai manajer harus melaksanakan fungsi –fungsi dasar manajemen tanpa memperdulikan apapun hakekat fungsi operasional.

Ø Fungsi - Fungsi Manajemen Personalia
·         Perencanaan ( Planning )
Perencanaan berarti penentuan program personalia yang akan membantu tercapainya sasaran yang telah disusun untuk perusahaan itu. Dengan kata lain proses penentuan akan melibatkan partisipasi aktif dan kesadaran penuh dari Manajer personalia, dengan keahliannya dalam bidang sumber daya manusia.
·         Pengorganisasian ( Organization )
Organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan, manajer personalia menyusun suatu organisasi dengan merancang struktur hubungan antara pekerjaan , personalia, dan actor-faktor fisik .
·         Pengarahan ( Directing)
Fungsi  sederhana  dari  pengarahan  adalah untuk membuat atau mendapatkan
karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan (pemberian perintah)
·         Pengawasan (controlling)
Pengendalian adalah fungsi manajerial yang berhubungan dengan pengaturan kegiatan agar sesuai dengan rencana personalia yang sebelumnya telah dirumuskan berdasarkan analisis terhadap sasaran dasar organisasi
·         Pengadaan tenaga kerja (procurement)
Fungsi operasional dari manajemen personalia adalah berupa usaha untuk memperoleh jenis dan jumlah yang tepat dari personalia yang diperlukan untuk menyelesaikan sasaran organisasi.
·         Pengembangan (development)
Pengembangan merupakan peningkatan keterampilan melalui pelatihan yang perlu untuk prestasi kerja yang tepat. Kegiatan ini amat penting dan terus tumbuh karena perubahan-perubahan teknologi, reorganisasi pekerjaan, tugas manajemen yang semakin rumit.
·         Kompensasi (compensation)
Fungsi ini dirumuskan sebagai balas jasa yang memadai dan layak kepada personalia untuk sumbangan mereka kepada tujuan organisasi
·         Integrasi (integration)
Integrasi merupakan usaha untuk menghasilkan suatu rekonsiliasi (kecocokan) yang layak atas kepentingan-kepentingan perorangan (individu), masyarakat , dan organisasi.
·         Pemeliharaan (maintenance)
Pemeliharaan merupakan usaha untuk mengabadikan angkatan kerja yang mempunyai kemauan dan mampu untuk bekerja.
·         Pemutusan Hubungan Kerja (separation)
Organisasi bertanggung jawab untuk melaksanakan proses pemutusan hubungan kerja sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan, dan menjamin bahwa warga masyarakat yang dikembalikan itu berada dalam keadaan yang sebaik mungkin.

B.     ANALISA JABATAN
1.      Pengertian Analisis Jabatan
Analisis Jabatan/Pekerjaan (Job Analysis) adalah suatu kegiatan pengumpulan data/informasi yang menyangkut tentang sesuatu jabatan/pekerjaan untuk menetapkan uraian jabatan/pekerjaan dan persyaratan  jabatan/pekerjaan.
Dessler (1997), mengungkapkan bahwa analisa jabatan merupakan prosedur untuk menetapkan tugas dan tuntutan keterampilan dari suatu jabatan dan orang macam apa yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut. Dalam pengertian ini, dessler menekankan pada dua aspek, yaitu meyangkut isi pekerjaan dan orang yang melaksanakan pekerjaan.
Adapun hasil dari analisa jabatan tersebut dapat berupa deskripsi jabatan (job description) dan spesifikasi jabatan (job specification).
·         Deskripsi jabatan adalah suatu pernyataan tertulis yang menguraikan fungsi, tugas-tugas, tanggung jawab, wewenang, kondisi kerja dan aspek-aspek pekerjaan tertentu lainnya.
·         Spesifikasi jabatan merupakan pernyataan tertulis yang menunjukkan siapa yang akan melakukan pekerjaan itu dan persyaratan yang diperlukan terutama menyangkut keterampilan, pengetahuan dan kemampuan individu.

2.      Tujuan Analisis Jabatan
Selain deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan, analisis jabatan memiliki tujuan yang sangat penting bagi perusahaan ataupun organisasi, diantaranya ialah :
a.       Tujuan analisis jabatan dalam rekrutmen dan seleksi
·         Perekrutan karyawan baru untuk mengisi posisi yang kosong ;
·         Menentukan tingkat gaji yang tepat dalam setiap posisi untuk membantu menentukan berapa gaji yang harus ditawarkan atau layak kepada  kandidat
sesuai dengan tingkat pendidikan dan pekerjaannya;
·         Persyaratan minimum ( pendidikan dan atau pengalaman ) untuk pelamar;
·         Wawancara pertanyaan ;
·         Seleksi tes ( misalnya : tes tertulis, tes lisan, simulasi kerja );
·         Pemohon penilaian atau bentuk evaluasi ;
·         Orientasi bahan untuk pelamar atau karyawan baru
b.      Tujuan analisis jabatan dalam desain pekerjaan :
·         Mengurangi biaya personil
·         Merampingkan proses kerja
·         Meningkatkan produktivitas dan pemberdayaan karyawan
·         Meningkatkan kepuasan kerja
·         Member fleksibilitas penjadwalan yang lebih besar bagi karyawan
·         Menyederhanakan pekerjaan dengan kegiatan yang berbeda agar lebih efektif
·         Mengidentifikasi apa yang harus dilakukan
·         Bagaimana akan dilakukan, mana yang akan dilakukan dan siapa yang akan melakukan itu.
c.       Tujuan analisis pekerjaan pada kompensasi dan manfaat.
·         Analisis jabatan dapat digunakan sebagai kompensasi untuk mengidentifikasi atau menentukan tingkat keterampilan
·         Faktor kompensasi pekerjaan
·         Lingkungan kerja
·         Tanggung jawab ( misalnya fiskal : pengawasan ), tingkat pendidikan ( tidak langsung berhubugan dengan gaji )
d.      Pentingnya analisis jabatan dalam penilaian kinerja
Analisis pekerjaan dapat digunakan dalam tinjauan kinerja untuk mengidentifikasikan atau mengembangkan :
·         Tujuan dan sasaran
·         Kinerja standar
·         Panjang periode percobaan
·         Tugas untuk dievaluasi
·         Kriteria evaluasi
3.      Pentingnya analisis jabatan dalam pelatihan dan pengembangan
Analisis jabatan dapat digunakan dalam penilaian kebutuhan pelatihan untuk mengidentifikasi atau mengembangkan :
·         Pelatihan konten
·         Penilaian tes untuk mengukur efektivitas pelatihan
·         Peralatan yang akan digunakan dalam memberikan pelatihan
·         Metode pelatihan ( kelompk kecil, berbasis computer, video )
4.      Metode Analisis Jabatan
·         Metode Observasi. Metode observasi adalah metode yang digunakan dalam mengumpulkan informasi dengan mengamati individu yang melakukan pekerjaan itu dan mencatatnya untuk menguraikan tugas dan kewajiban yang dilakukannya.
·         Metode Wawancara. Pekerja diseleksi dan diwawancara secara langsung ditempat pekerjaan meraka atau mereka yang terkait langsung dengan pekerjaan yang dianalisis
·         Metode Angket. Dengan mengunakan angket, yang bersangkutan diminta untuk memberikan data-data mengenai jabatannya dangan kata-kata sendiri. Analis meminta karyawan mengisi kuisioner untuk menggambarkan tugas-tugas yang berkaitan dengan jabatan dan tanggung jawab mereka.

5.      Tahap-Tahap Kegiatan Analisis Jabatan:
a.       Persiapan Analisis jabatan
b.      Pengumpulan data
c.       Pengolahan data
d.      Penggunaan dan Penyajian Informasi Jabatan

6.      Proses Analisa.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya mengikuti proses berikut:
a.       Pilih Jabatan-jabatan yang direncanakan untuk dievaluasi dan lengkapi dengan memeriksa catatan-catatan yang ada atau terdahulu mengenai jabatan yang dimaksud
b.      Jelaskan maksud dan tujuannya kepada sipemegang jabatan dan atasannya.
b.      Jika maksud dan tujuan telah diterima dan dimengerti oleh pemegang jabatan barulah proses analisa dapat dilaksanakan.
c.       Setelah keterangan yang diperlukan dirasa telah lengkap, kumpulkan dan susun baik uraian maupun spesifikasi jabatan.
d.      “Maintain dan update” uraian maupun spesifikasi jabatan tersebut dengan selalu melengkapinya dengan informasi-informasi baru.
C.    SUMBER-SUMBER PEGAWAI (TENAGA KERJA)
perusahaan akan berusaha untuk mendapatkan personalia yang paling tepat baik dalam arti kualitas maupun dalam arti kuantitas. Adapun sumber-sumber tenaga kerja itu meliputi:
a.       Sumber intern
Bahwa tenaga kerja yang akan dipekerjakan tersebut diambil dari sumber intern yaitu menempatkan karyawan diantara karyawan yang sudah ada.
b.        Menggunakan jasa karyawan/pegawai lama
Suatu perusahaan kadang-kadang memerlukan karyawan dari luar lingkungan perusahaan, maka suatu cara yang praktis dan ekonomis adalah dengan menggunakan jasa dari karyawan lama.
c.       Melalui lembaga-lembaga pendidikan
Kadang-kadang suatu perusahan membutuhkan karyawan baru yang membutuhkan syarat-syarat pendidikan tertentu. Untuk mendapatkannya, ada perusahaan yang langsung menghubungi lembaga-lembaga pendidikan.  Ada juga perusahaan yagn bertindak lanjut dengan memberikan ikatan dinas atau beasiswa pada mahasiswa.
d.        Mengambil dari perusahaan lain
Ini biasanya dilakukan oleh perusahaan yang baru bersisir, mereka lebih mengutamakan   karyawan   yang   sudah   punya  pengalaman  dan  biasanya
diambil dari perusahaan lain.
e.         Mencari langsung ke tempat sumber tenaga kerja
Ada juga perusahaan yang dalam mencari tenaga kerjanya mereka mempunyai petugas-petugas khusus untuk datang ke tempat sumber tenaga dengan maksud untuk mempengaruhi penduduk setempat agar suka bekerja pada suatu perusahaan tertentu.
f.         Melaui advertansi
Pada masa sekarang ini, banyak perusahaan yang cenderung untuk menggunakan media advertensi dalam usaha menarik karyawan, sebab memungkinkan untuk mendapatkan karyawan yang paling baik.
g.        Memanfaatkan kantor penempatan tenaga
Sebenarnya kantor penempatan tenaga kerja didirikan oleh pemerintah Indonesia dengan maksud sebagai tempat penyaluran tenaga-tenaga kerja yang masih menganggur. 

D.      SELEKSI PEGAWAI
Seleksi adalah usaha pertama yang harus dilakukan perusahaan untuk memperoleh karyawan yang qualified dan kompeten yang akan menjabat serta mengerjakan semua pekerjaan pada perusahaan. Pelaksanaan seleksi harus dilakukan secara jujur, cermat, dan objektif supaya karyawan yang diterima benar-benar qualifid untuk menjabat dan melaksanakan pekerjaan. Beberapa metode yang tepat untuk menyeleksi para calon karyawan menurut Malayu Hasibuan (2002:50), metode-metode tersebut diantaranya, sebagai berikut:

A. Metode Non Ilmiah 

Metode non ilmiah adalah seleksi yang dilakukan dimana dasar pemilihannya tidak didasarkan kepada kriteria atau standar ataupun spesifikasi jabatan, tetapi hanya berdasarkan kepada perkiraaan pengalaman. Metode ini mempunyai kelemahan besar yaitu tidak mempunyai pegangan yang pasti akan tepat tidaknya seorang keryawan untuk memangku suatu jabatan. Menggunakan bahan-bahan pertimbangan sebagai berikut:
  1. Surat lamaran bermaterai atau tidak. 
  2. Ijazah sekolah dan daftar nilai. 
  3. Surat keterangan pekerjaan dan pengalaman. 
  4. Referensi atau rekomendasi dari pihak yang dapat dipercaya. 
  5. Mengadakan wawancara langsung dengan pelamar yang bersangkutan. 

B. Metode Ilmiah 

Metode ilmiah adalah seleksi yang dalam pelaksanaannya berdasarkan kepada spesifikasi jabatan dan kebutuhan nyata yang akan diisi serta pedoman kepada kriteria dan standar tertentu. Dalam metode Ilmiah berdasarkan ilmu pengetahuan diadakan test kepada calon karyawan yang mana nilai dan hasil test tersebut sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan apakah karyawan tersebut diterima atau ditolak.
Adapun presedur seleksi yang lazim diadakan adalah sebagai berikut:
  1. Seleksi surat lamaran yang masuk. 
  2. Pengisian formulir lamaran. 
  3. Pemeriksaan referensi. 
  4. Wawancara pendahuluan. 
  5. Test-test pemeriksaan 
  6. Test psikologi. 
  7. Persetujuan atasan langsung. 
  8. Memutuskan diterima atau ditolak. 
Ø  Prosedur Seleksi 
1.      Penerimaan pendahuluan 
Seleksi dimulai dengan kunjungan calon pelamar ke kantor personalia atau dengan permintaan tertulis untuk aplikasi. Pada saat ini biasanya dilakukan penyeleksian surat-surat lamaran yang masuk menjadi dua bagian, yaitu surat lamaran yang memenuhi syarat dan surat lamaran yang tidak memenuhi syarat.
2.      Tes-tes Penerimaan 
Tes penerimaan merupakan proses untuk mencari data calon karyawan yang disesuaikan dengan spesifikasi jabatan yang akan dijabat. Bentuk-bentuk tes penerimaan ini biasanya adalah:
a.       Physical tes (medical tes), yaitu suatu proses untuk menguji kemampuan fisik pelamar. 
b.      Academic tes (knowledge tes), yaitu proses menguji kecakapan yang dimiliki pelamar sesuai dengan kebutuhan jabatan yang akan diisinya. 
c.       Physychological tes, yaitu proses menguji tentang kecerdasan, bakat, prestasi, minat, dan kepribadian dari pelamar. 
3.      Wawancara Seleksi
Wawancara seleksi adalah percakapan formal dan mendalam yang dilakukan untuk mengevaluasi diterimanya atau tidak seorang pelamar. Dengan percakapan langsung, pewawancara yang berpangalaman dan jeli akan dapat menggali kemampuan seorang pelamar.
4.      Pemerikasaan Referensi 
Memeriksa referensi adalah meneliti siapa referensi pelamar, dipercaya atau tidak untuk memberikan informasi mengenai sifat, perilaku, pengalamn kerja, dan hal-hal lain yang dianggap penting dari pelamar. Referensi pada dasarnya adalah seseorang yang dapat memberikan informasi dan jaminan mengenai pelamar yang bersangkutan. Referensi yang digunakan biasanya adalah personel references dan employement references
5.      Evaluasi Medis 
Evaluasi ini merupakan pemeriksaan kesehatan fisik pelamar apakah memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan untuk jabatan yang bersangkutan. Evaluasi ini hendaknya diperhatikan dengan cermat karena sangat menentukan prestasi kerja karyawan.
6.      Wawancara oleh Penyelia 
Kepala bagian atau atasan langsung mewawancarai pelamar untuk memperoleh data yang lebih mendalam tentang kemampuan pelamar dalam melaksanakan tugas-tugas yang akan diberikan kepadanya. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan praktis pelamar dalam mengerjakan pekerjaan dan juga untuk memperoleh gambaran apakah pelamar dapat diajak bekerja sama atau tidak.
7.      Penerimaan 
Top manajer akan memutuskan diterima atau ditolaknya pelamar setelah memperoleh hasil dari seleksi-seleksi terdahulu. Keputusan ini menandai berakhirnya proses seleksi.
8.      Penempatan 
Penempatan adalah tindak lanjut dari seleksi, yaitu menempatkan calon karyawan yang diterima (lulus seleksi) pada jabatan atau pekerjaan yang membutuhkannya dan sekaligus mendelegasikan authority kepada orang tersebut.

E.     MEMPERKENALKAN PEGAWAI
a.       Pengertian orientasi
Program orientasi karyawan baru adalah  program  yang bertujuan  memperkenalkan  tentang  kehidupan sosial, budaya, dan lingkungan kerja di sekitar tempat kerja.. Berdasarkan yang ada, orientasi biasanya diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:
1.      Orientasi organisasi, adalah memberitahu karyawan mengenai tujuan, riwayat, filosofi, prosedur dan pengaturan organisasi tersebut. Itu harus mencakup tunjangan kebijakan dan tunjangan SDM yang relevan seperti jam kerja, prosedur penggajian tuntutan lembur dan tunjangan.
2.      Orientasi unit kerja, adalah mengakrabkan karyawan itu dengan sasaran unit kerja tersebut, memperjelas bagaimana pekerjaannya menyumbang pada sasaran unit itu dan mencakup perkenalan dengan rekan-rekan kerja barunya.
b.      Tujuan orientasi pegawai atau karyawan
Tujuan orientasi menurut Moekijat (1991:94) adalah sebagai berikut :
1.      Memperkenalkan pegawai baru dengan perusahaan
2.      Menghindarkan adanya kekacauan yang mungkin disebabkan oleh seorang pekerja baru ketika diserahi pekerjaan baru
3.      Memberi kesempatan pada pegawai untuk menanyakan masalah tentang pekerjaan mereka yang baru
4.      Menghemat waktu dan tenaga pegawai dengan memeberitahukan kepada mereka ke mana harus meminta keterangan atau bantuan dalam menyelesaikan masalah yang mungkin timbul
5.      Menerangkan peraturan dan ketentuan perusahaan sedemikian rupa sehingga pegawai baru dapat menghindarkan rintangan atau tindakan hukuman yang akan terjadi karena pelanggaran peraturan yang tidak mereka ketahui
6.      Memberikan pengertian kepada pegawai baru bahwa mereka adalah bagian yang penting di dalam sebuah organisasi
c.       Manfaat orientasi
1.      Mengurangi perasaan diasingkan, kecemasan, dan kebimbangan pegawai.
2.      Dalam waktu yang singkat dapat merasa menjadi bagian dari organisasi.
3.      Hasil lain untuk pegawai yang baru diorientasikan adalah
a)      Cukup baik
b)      Tingkat ketergantungannya kecil
c)      Kecenderungan untuk keluar juga kecil
d)     Selanjutnya, program orientasi juga akan mempercepat proses sosialisasi
d.      Hal-hal yang diperhatikan dan hal-hal yang dihindari dalam orientasi:
1.      Orientasi haruslah bermula dengan jenis informasi yang relevan dan segera untuk dilanjutkan dengan kebijakan-kebijakan yang lebih umum tentang organisasi.
2.      Memberikan pengetahuan kepada karyawan baru tentang seperti apa para penyelia dan rekan kerjanya, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai standar kerja yang efektif, dan mendorong mereka mencari bantuan dan saran ketika dibutuhkan.
3.      Karyawan-karyawan baru sepatutnya didorong dan diarahkan dalam lingkungannya oleh karyawan atau penyelia yang berpengalaman sehingga dapat  menjawab  semua  pertanyaan  dan  dapat  segera  dihubungi  selama
periode induksi.
4.      Karyawan baru hendaknya secara perlahan diperkenalkan dengan rekan kerja mereka. Karyawan baru hendaknya diberikan waktu yang cukup untuk mandiri sebelum tuntutan pekerjaan mereka meningkat.
e.       Tahap orientasi
Beberapa tahap orientasi yang penting dilakukan
1.      Perkenalan
Memperkenalkan pegawai baru, mulai dari unit kerjanya sendiri sampai unit kerja besarnya dan sampai unit-unit kerja terkait lainnya, akan memberikan ketenangan dan kenyamanan si pegawai, dan akan mempermudah dia untuk bertanya jika ada hal-hal yang kurang jelas, bahkan dapat membina kerja sama dengan yang lain dalam rangka menjalankan tugasnya.
2.      Penjelasan Tujuan Perusahaan
Dengan menjelaskan profil perusahaan secara lengkap seperti visi, misi, nilai-nilai, budaya perusahaan dan struktur organisasi, akan membuat pegawai baru lebih  mengenal perusahaan tersebut, sehingga akan membangkitkan motivasi dan kemampuan dia untuk mendukung tujuan perusahaan.
3.      Sosialisasi Kebijakan
Perlu adanya sosialisasi tentang kebijakan perusahaan yang berlaku, mulai dari kebijakan baik yang terkait dengan Sumber Daya Manusia seperti Reward, Career, Training, Hubungan Kepegawaian, Penilaian Pegawai, sampai Termination, juga yang terkait dengan unit kerja tempat dia bekerja, demikian juga tentang kode etik dan peraturan perusahaan.
4.      Jalur Komunikasi
Membuka jalur komunikasi akan mempermudah pegawai baru menyampaikan aspirasinya maupun pertanyaan-pertanyaannya.
5.      Proses Monitoring
Perlu adanya monitor rutin akan hasil kerjanya, sehingga akan membantu pegawai tersebut lebih lagi meningkatkan kinerjanya. Jika ada kekurangan, maka dapat disampaikan hal-hal yang perlu dia lakukan untuk mengatasi kekurangan tersebut.  Demikian  juga  jika  ternyata  pegawai tersebut berhasil
mencapai target yang lebih, maka dapat ditingkatkan lagi target kerjanya.
f.       Bahan orientasi karyawan baru.
Training untuk pengenalan profil Perusahaan
1.      Sejarah Perusahaan
2.       Norma & tradisi Perusahaan
3.      Kebijakan perusahaan
4.      Deskripsi produk dan jasa yang dihasilkan
5.      Struktur, Otoritas & Tanggung Jawab 
6.      Standar Operation Procedure perusahaan dan bagian tertentu yang relevan
7.      Iklim kerja termasuk hubungan dengan sesama karyawan & atasan
8.      Peraturan Perusahaan dan hal-hal penting lainnya.

F.     MEMAJUKAN PEGAWAI
Memajukan Pegawai Adalah setiap usaha dari pemimpin atau atasan untuk menambah keahlian dan efisiensi kerja dari bawahannya dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan menempatkan ia pada jabatan yang setepat-tepatnya. Langkah-lanegkah yang ditempuh dalam memajukan karyawan yaitu antara lain sebagai berikut:
1.      Latihan
a.       Memperkenalkan pegawai ke dalam perusahaan.
b.      Melatih pegawai-pegawai baru - apprentice training - on the job training.
c.       Melatih pegawai yang akan dipromosikan (cara : on the job training).
d.      Melatih para manajer - konferensi - pemberian kuliah - rotasi jabatan - metode kasus – insiden
2.      Promosi
a.       Pengertian: memberi kekuasaan atau tanggung jawab yang lebih besar kepada bawahan.
b.      Manfaat : motivasi daripada kekuasaan dan tanggung jawab sebelumnya. Akan menaikkan gairah bekerja pegawai, menaikkan moral dan efisiensi kerja pegawai, mewujudkan orang yang tepat pada jabatan.
c.       Dasar : - senioritas – kecakapan yang tepat.
3.      Pemindahan
a.       Tujuan : memajukan pegawai
b.      Sebab :
a)      Keinginan pegawai
b)      Keinginanpmemajukan pegawai.
c.       Jenis pemindahan yang bukan untuk memajukan pegawai : Replacement transfer dan Temporary transfer
4.      Penilaian Kecakapan
a.       Definisi : Penilaian secara sistematik terhadap seorang pegawai oleh atasannya atau oleh beberapa orang yang cakap yang mengetahui benar cara melaksanakan tugas pegawai yang dinilai.
b.      Kendala penilaian kecakapan :
a)      Sukar menentukan ukuran penilaian
b)      Sukar menetapkan kualitas apa yang harus dinilai dari pelaksanaan pekerjaan pegawai untuk menyatakan cakap tidaknya.
5.      Penilaian Kecakapan
Tiga kemungkinan yang melakukan penilaiankecakapan :
a.       Penilaian kecakapan oleh atasan langsung kemudian direvisi oleh kepala bagian.
b.       Penilaian kecakapan oleh atasan langsung dengan dibantu oleh satu atau dua orang pembantunya.
c.       Penilaian oleh atasan langsung dan jika tidak memuaskan dibuat suatu verifikasi dengan melakukan penilaian kecakapan sekali lagi oleh satu atau dua orang teman pegawai yang bersangkutan.

G.      MEMANFAATKAN PEGAWAI
a.       Defenisi
Memanfaatkan Pegawai Adalah setiap kegiatan pimpinan yang bermaksud untuk mempekerjakan pegawai yang memberi prestasi besar atau menguntungkan ke dalam perusahaan.
b.      Aspek
1.      Mempekerjakan pegawai yang memberi manfaat bagi perusahaan.
2.      Tidak mempekerjakan pegawai yang tidak memberi manfaat bagi perusahaan
c.       Pemberhentian Pegawai
Sebab :
1.      keinginan karyawan
2.      keinginan perusahaan
3.      pegawai meninggal
4.      penetapan perjanjian kerja perusahaan dengan buruh
d.      Pemensiunan
Sebab :
1.      keinginan karyawan
2.      keinginan perusahaan
3.      pegawai meninggal
4.      penetapan perjanjian kerja perusahaan dengan buruh
e.       Motivasi
1.      Material incentive
2.      Semi material incentive
3.      Nonmaterial incentive
f.       Upah
Faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan tingkah upah :
1.      Pendidikan
2.      Pengalaman
3.      Tanggungan
4.      Kemampuan perusahaan
5.      Keadaan ekonomi
6.      Kondisi pekerjaan



BAB 3
PENUTUP

A.      Kesimpulan
fungsi personalia adalah yang berkaitan dengan manusia khususnya menjalin kerjasama dalam mengembangkan dan menumbuhkan berbagai kebijakan dalam mempengaruhi orang-orang yang membentuk organisasi maupun dalam membantu para pemimpin sebagai manajer untuk mengelola SDM yang dimiliki perusahaan dan didalam fungsi personalia terdapat jenis-jenis fungsi personalia serta aktivitas-aktivitas yang ada didalam fungsi personalia, sedangkan pengertian fungsi produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi, dan didalam fungsi produksi juga terdapat jenis-jenis faktor produksi. Fungsi-fungsi tersebut sangat berperan penting dalam sebuah perusahaan.

B.     Saran
Sebuah perusahaan harus dapat menjalankan fungsi manajemen yaitu fungsi personalia dan fungsi produksi dengan baik agar perusahaan tersebut dapat menjadi lebih baik dan dapat menaikkan prestise atau derajat perusahaan.


Comments
0 Comments